Kamis, 12 Maret 2015

BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR


BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

3.1. Pendekatan Kesusastraan

PENGERTIAN SASTRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”
. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.

Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini.
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan instruksi, dan pedoman.

Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, danessai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.

PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

Hubungan  Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

3.2. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa

PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah karya sastra yang memiliki cerita bebas yang tidak memiliki irama dan rima yang berisi fakta atau ide dan juga digunakan sebagai surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, dan media lainnya.

JENIS-JENIS PROSA
1.      Dongeng adalah cerita yang mengkisahkan kehidupan pada zaman dahulu atau mengkisahkan sebuah cerita fiksi dan non fiksi, contohnya : tangkuban perahu, si kancil dan buaya
2.      Cerpen adalah cerita pendek yang berbentuk prosa
3.      Novel adalah cerita yang mengisahkan sisi kehidupan seseorang
4.      Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain
5.      Essay adalah karangan sebuah penulisan yang pola penyajiannya baik formal maupun non formal
6.      Kritik adalah tanggapan baik buruknya suatu karya di dalam puisi, cerpen, drama, dan lainnya. Kritik berupa analisis dan kesimpulan
7.      Artikel adalah karya tulis yang terdapat dikoran, majalah, dan internet

5 KOMPONEN DALAM PROSA LAMA
1.      Pantun adalah puisi yang memiliki 4 (empat) baris bersajak dan berpola a-b-a-b
2.      Gurindam adalah puisi yang memiliki dua larik (baris)
3.      Mantera adalah genra puisi yang diwarisi zaman primitive
4.      Talibun adalah puisi lama yang memiliki sampiran dan isi tetapi lebih 4 (empat) baris (dari 6 (enam) baris hingga 20 (dua puluh) baris)
5.      Sage adalah cerita lama berhubungan dengan sejarah contohnya kepahlawanan, dan keberanian.

5 KOMPONEN DALAM PROSA BARU
1.      Novel adalah bentuk cerita penulis novel disebut novelis
2.      Biografi adalah kisah tentang kehidupan seseorang
3.      Cerpen adalah cerita yang berbentuk naratif
4.      Drama adalah karya sastra yang diperankan oleh actor;
5.      Soneta adalah bentuk sastra baru yang berasal  dari italia

3.3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

PENGERTIAN PROSA FIKSI
Prosa fiksi adalah bentuk karya sastra dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah kata dan unsur musikalitas dan juga prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Bahasa yang tidak terikat digunakan untuk menyampaikan pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin disampaikan.

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
1. Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, misal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.

CONTOH 2 KARYA SASTRA
Karya Sastra Lama

Gambar Dongeng Sangkuriang : www.anakcemerlang.com

Karya Sastra Baru

Gambar Biografi Habibie&Ainun : kolom-biografi.blogspot.com

CONTOH PROSA

BEDA ITU INDAH
Di sinilah aku tinggal. Ya, di sebuah kampung yang sangat damai dan sejahtera dengan pemandangan yang indah yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini anugrah bagiku dan mungkin juga bagi semua masyrakat yang tinggal disini bersama ku satu kampung ini, yang tak lain dan tak bukan adalah para tetangga ku sendiri. Satu lagi anugrah yang telah ku dapatkan adalah keluargaku. Tuhan memang baik. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan kesempatan kepadaku untuk memiliki sebuah keluarga inti. Aku senang bisa memiliki seorang imam dikeluarga yaitu papa, mama yang sangat penyayang dan juga seorang adik kecil manis yang beda 2 tahun lebih muda dari ku.
Memang aku dan keluarga ku ini bukan orang asli kampung ini. Kami ini pindahan. Aku pun bukan lahir di kampung ini. Namun kami sekeluarga sudah cukup lama tinggal di sini dan para warga masyarakat kampung ini pun menerima sangat baik kehadiran ku dan keluarga ku.
Mungkin aku bisa menganggap diriku bersyukur bisa tinggal di kampung ini. Banyak keanekaragaman mengenai hal apa saja yang ada di kampong ini. Bisa dibilang “ ada-ada saja “. Kampung ku ini sangat menghargai dan menghormati setiap orang. Perbedaan yang dimiliki setiap warga malah membuat kampung ini hidup sejahtera atas arti pentingnya menghargai dan menghormati setiap orang.
Bisa disebut juga kampung ini adalah kampung agama. Semua keyakinan setiap masyarakatnya ada disini semua. Dan orang-orangnya pun sangatlah taat dalam beragama dan beribadah. Aku dan keluargaku sendiri beragama Islam. Keluargaku sangatlah islami. Kedua orang tua ku pun tak luput untuk mengajari aku dan adikku secara mendalam mengenai islam untuk diterapkan kedalam kehidupan ku sehari-hari. Sangatlah menyenangkan dan juga nyaman belajar agama. Dari pembelajaran inilah kami mendapatkan ilmu-ilmu tentang Bergama. Tak lepas dari itu juga, ajaran agama pun dipelajari di sekolah.  Menghormati, menghargai, saling tolong menolong semuanya ada di kampung ini. Sangatlah nyaman bisa berada dan tinggal disini.
Anugrah satu lagi nih yang Tuhan berikan kepada ku. Ya tentu saja teman. Kehadiran seorang teman atau bahkan lebih dari seorang membuat hidup ini tidak bergantung pada satu garis lurus saja. Di kampung ini aku memiliki banyak teman. Dan teman-teman ku ini juga dari kalangan beragama yang berbeda. Chris dan Christy merupakan 2 saudara kembar, mereka beragama Kristen. Made yang beragama Hindu. dan Sam yang beragama Budha. Dan ada juga Nisa yang se iman dengan ku. Oiya, aku hampir lupa mengenalkan namaku, aku ini rere.
 Yap memang kami semua ini memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Tapi walaupun kita semua ini bebeda kita tetep saling menghormati setiap keyakinan yang masing-masing kami anut. Sangatlah senang berteman bersama mereka.
Pertemanan kami ini bisa dibilang sangat unik. Kami semua mengetahui juga apa yang ada diajarkan di dalam keyakinan yang masing-masing dari kami anut. Pertemanan ini banyak sekali pembelajaran yang didapat.
Kami pun tau bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan agama lainnya seperti agama Budha, bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut. Hindu pun juga begitu, bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut.
Dan juga tentunya agama Islam, tau bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut dan masih banyak lagi.
Kami sangat senang bermain sambil berbincang-bincang. Umumlah seperti orang – orang yang memiliki teman dan hubungan pertemanan.
***
Tak terasa kami semua pun sudah besar. Banyak para warga kampung ini yang memutuskan untuk merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Namun aku tak tahu dan tak yakin bagaimana hidup mereka di kota akan terjamin atau tidaknya. Apalagi sistem pendidikan dikampung ini tergolong biasa-biasa saja.
Apalagi banyak orang yang mengatakan bahwa kehidupan dikota itu lebih keras dari pada di desa. Namun bagiku setiap hala jangan dilihat hanya dari satu sisi saja. Walaupun di kota kehidupannya bisa dibilang keras, tapi jika itu dihadapi dengan kegigihan, kepercayaan diri, usaha yang keras, memiliki sosialisasi yang baik dengan orang lain apalagi dengan orang baru yang kita kenal dan dengan orang yang lingkungannya berbeda dengan kita, tak luput juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan restu dari kedua orang tua kita.
“ Walaupun kini aku sudah kuliah namun aku belum tertarik untuk pergi ke kota. Entah mengapa aku pun  tak tahu alasannya”, kataku.
Kini pun aku sudah jarang lagi bermain dengan semua sahabat ku. Kini masing – masing dari kami mempunyai kesibukan masing – masing. Apalagi dengan pindahnya Chris dan Christy ke kota karena mengikuti kedua orang tuanya yang harus ditugaskan di kota.
Tapi aku tetap bersyukur karena temanku Made, Sam dan Nisa masih ada dikampung ini bersama ku. Meskipun kita sudah memiliki kesibukan masing – masing, kami tetap bisa berpapasan dan saling betegur sapa. Kami pun kadang menyempatkan waktu untuk bertemu dan main bareng layaknya sejak kecil dulu, yaa meski hanya sebentar.

Suatu saat pun aku berharap bisa berkumpul kembali dengan semua teman – temanku. Memiliki hubungan persahabatan lagi, meski sekarang masih walau jarang ketemu. Main bareng lagi, berbincang – bincang mengenai kehidupan dengan masa – masa anak remaja jaman sekarang
***
Suatu hari dosen ku memberikan tugas untuk melakukan penelitian kesehatan warga kota yang cukup lama dikota. Awalnya aku sama sekali tidak tertarik untuk pergi ke kota apalagi selama 6 bulan aku akan melakukan penelitian sekaligus mempelajarinya disana, namun apa boleh buat namanya juga mahasiswa. Tapi aku mulai tertarik dengan kegiatan ini yang bisa mambawa ku ke kota, aku berpikir disana mungkin aku akan bertemu teman kecilku Chris dan Christy.
Sejak aku bilang aku akan ditugaskan ke kota dengan dosenku, kedua orang tua ku pun lantas cukup kaget mendengarnya apalagi dengan waktu yang cukup lama. Kedua orang tua ku pun memutuskan untuk mengikuti dan kami sekeluarga akan pindah ke kota.
Ayah ku pun akhirnya mengambil surat dinas pindah kerja yang ditujukan ke kota yang sebelumnya ayah sudah ditawari oleh atasannya namun ayah masih ragu-ragu waktu itu karena melihat aku dan adikku yang masih kecil yang masih nyaman untuk tinggal dikampung.
Rasanya canggung dengan adikku sendiri, sedih rasanya melihat adikku yang harus pindah sekolah ke kota dan meninggalkan teman-temannya dikampung dan harus menyesuaikan dirinya dengan anak kota jaman sekarang. Mudah-mudahan saja adikku ini mendapatkan teman yang memiliki pergaulan baik.
***
Seminggu setelah tinggal dikota, aku pun dapat dengan cepat menyesuaikan diri disini. Memang sangat berbeda dengan dikampung. Dikampung sangatlah tenang, tapi disini sebagian besar orang nampaknya sangatlah tergesa-gesa. Kendaraan yang lalu lalang dengan cepatnya, macetnya kota, lalu lintas yang seenaknya diterobos dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Dua minggu disini aku langsung ditugaskan melakukan penelitian mengenai kesehatan ke sekolah-sekolah dasar yang ada dikota dan lingkungan-lingkungan yang ada dikota.
Suatu hari dikampus aku bertemu dengan seorang cowok yang sangatlah ramah. Kelihatannya sih ramah namun entahlah karena aku pun juga tak percaya hanya dengan tampang saja. Namun suatu hari dia bertugas melakukan penelitian yang sama  denganku.
Ternyata namanya Nathan, dia bekerja sama dengan ku, lama-lama aku dan dia pun semakin dekat atau bisa dibilang teman. Memang dia sangatlah ramah, baik dengan siapapun, cara dia menyapa orang, cara dia membantu orang yang membutukan pertolongan dia, pintar bersosialisasin, pandai mengkondisikan suatu hal. Aku pun lama kelamaan meyakinkan bahwa dia adalah orang yang baik.
Mungkin kali ini aku merasakan apa itu yang namanya cinta. Yah bisa dibilang cinta pada pandangan pertama.
Aku sangat senang mengetahui bahwa ternyata Chris dan Christy satu kampus dengan ku, bersyukurnya aku karena Tuhan telah mengabulkan harapan ku. Tak segan dengan keduanya, aku pun menceritakan masalah Nathan kepada mereka. Alangkah terkejutnya aku mengetahui bahwa Nathan satu gereja dengan mereka. Yang berarti aku dan dia tidak seiman.
Sangatlah sakit mengetahuinya. Bagaimana jika kedua orangtua ku tahu jika anaknya menyukai pria yang tidak seiman. Apalagi keluargaku yang sangat islami, mereka pun sering menasehatiku agar jangan sampai menyukai pria yang berbeda keyakinan. Mungkin bagiku bisa saja menyuruhnya sama keyakinan dengan ku mesk harus membuka lembaran baru, tapi bagaimana dengan keluarganya. Aku tidak ingin menyakiti siapapun.
Mungkin selama ini benar aku belum boleh pacaran dengan kedua orang tua ku. Apalagi ayahku yang bersikeras melarangku dan sangat tidak percaya dengan omongan laki-laki. Dan memang benar kata ayah jika ia tidak mau melihat putrinya sakit dengan kesedihan bahkan menangisi pria yang baru ia kenal dan belum tahu secara mendalam.
Cerpen Oleh Pertiwi Kusumastuti (2010)

3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi

PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah seni tertulis yang menggunakan bahasa untuk tambahan atau arti semantiknya.

KREATIFITAS PENYAIR DALAM MEMBANGUN PUISINYA
Figura bahasa (figurative language) adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan. Sehingga puisi menjadi menarik dan hidup ; kata-kata ambiquitas adalah kata yang bermakna ganda; kata-kata berjiwa adalah kata yang sudah diberi suasana tertentu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup; kata-kata yang konotatif adalah kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu; pengulangan berfungsi untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati; hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia; puisi dan kesadaran individual.

CONTOH PUISI

 

SUMBER REFERENSI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar