BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA
DASAR DALAM KESUSASTRAAN
3.1. Pendekatan Kesusastraan
PENGERTIAN SASTRA
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah
bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa
sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika
dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti
keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini.
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan instruksi, dan pedoman.
Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, danessai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.
Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini.
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan instruksi, dan pedoman.
Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, danessai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari
manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni
bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas
manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
Seni sangat
sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri
peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan
bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Hubungan Sastra dan Seni
dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi
– materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra
dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Latar
belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan
dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.
3.2. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa
PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah
karya sastra yang memiliki cerita bebas yang tidak memiliki irama dan rima yang
berisi fakta atau ide dan juga digunakan sebagai surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, dan media lainnya.
JENIS-JENIS PROSA
1. Dongeng adalah
cerita yang mengkisahkan kehidupan pada zaman dahulu atau mengkisahkan sebuah
cerita fiksi dan non fiksi, contohnya : tangkuban perahu, si kancil dan buaya
2. Cerpen adalah
cerita pendek yang berbentuk prosa
3. Novel adalah
cerita yang mengisahkan sisi kehidupan seseorang
4. Biografi adalah
riwayat yang ditulis oleh orang lain
5. Essay adalah
karangan sebuah penulisan yang pola penyajiannya baik formal maupun non formal
6. Kritik adalah
tanggapan baik buruknya suatu karya di dalam puisi, cerpen, drama, dan lainnya.
Kritik berupa analisis dan kesimpulan
7. Artikel adalah
karya tulis yang terdapat dikoran, majalah, dan internet
5 KOMPONEN DALAM PROSA LAMA
1. Pantun adalah
puisi yang memiliki 4 (empat) baris bersajak dan berpola a-b-a-b
2. Gurindam adalah
puisi yang memiliki dua larik (baris)
3. Mantera adalah
genra puisi yang diwarisi zaman primitive
4. Talibun adalah
puisi lama yang memiliki sampiran dan isi tetapi lebih 4 (empat) baris (dari 6
(enam) baris hingga 20 (dua puluh) baris)
5. Sage adalah
cerita lama berhubungan dengan sejarah contohnya kepahlawanan, dan keberanian.
5 KOMPONEN DALAM PROSA BARU
1. Novel adalah
bentuk cerita penulis novel disebut novelis
2. Biografi adalah
kisah tentang kehidupan seseorang
3. Cerpen adalah
cerita yang berbentuk naratif
4. Drama adalah
karya sastra yang diperankan oleh actor;
5. Soneta adalah
bentuk sastra baru yang berasal dari
italia
3.3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
PENGERTIAN PROSA FIKSI
Prosa fiksi
adalah bentuk karya sastra dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah
kata dan unsur musikalitas dan juga prosa yang mempunyai nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra. Bahasa yang tidak terikat digunakan untuk
menyampaikan pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin disampaikan.
NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
1. Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam
nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau
lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak
henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah
asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian,
harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya
dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti
jalan taka da ujung, misal menggambarkan suatu tindakan heroism yang
mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak
lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara
fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa
fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda
darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
Adanya
semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang
memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan
wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh
pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama
dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat
berlainan dari pribadinya.
CONTOH 2 KARYA SASTRA
Karya Sastra Lama
Gambar Dongeng Sangkuriang : www.anakcemerlang.com
Karya Sastra Baru
Gambar
Biografi Habibie&Ainun : kolom-biografi.blogspot.com
CONTOH PROSA
BEDA
ITU INDAH
Di sinilah aku tinggal. Ya, di sebuah
kampung yang sangat damai dan sejahtera dengan pemandangan yang indah yang
telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini anugrah bagiku dan mungkin
juga bagi semua masyrakat yang tinggal disini bersama ku satu kampung ini, yang
tak lain dan tak bukan adalah para tetangga ku sendiri. Satu lagi anugrah yang
telah ku dapatkan adalah keluargaku. Tuhan memang baik. Aku sangat bersyukur
kepada Tuhan karena telah memberikan kesempatan kepadaku untuk memiliki sebuah
keluarga inti. Aku senang bisa memiliki seorang imam dikeluarga yaitu papa,
mama yang sangat penyayang dan juga seorang adik kecil manis yang beda 2 tahun
lebih muda dari ku.
Memang aku dan keluarga ku ini bukan
orang asli kampung ini. Kami ini pindahan. Aku pun bukan lahir di kampung ini.
Namun kami sekeluarga sudah cukup lama tinggal di sini dan para warga masyarakat
kampung ini pun menerima sangat baik kehadiran ku dan keluarga ku.
Mungkin aku bisa menganggap diriku
bersyukur bisa tinggal di kampung ini. Banyak keanekaragaman mengenai hal apa
saja yang ada di kampong ini. Bisa dibilang “ ada-ada saja “. Kampung ku ini
sangat menghargai dan menghormati setiap orang. Perbedaan yang dimiliki setiap
warga malah membuat kampung ini hidup sejahtera atas arti pentingnya menghargai
dan menghormati setiap orang.
Bisa disebut juga kampung ini adalah
kampung agama. Semua keyakinan setiap masyarakatnya ada disini semua. Dan
orang-orangnya pun sangatlah taat dalam beragama dan beribadah. Aku dan
keluargaku sendiri beragama Islam. Keluargaku sangatlah islami. Kedua orang tua
ku pun tak luput untuk mengajari aku dan adikku secara mendalam mengenai islam
untuk diterapkan kedalam kehidupan ku sehari-hari. Sangatlah menyenangkan dan
juga nyaman belajar agama. Dari pembelajaran inilah kami mendapatkan ilmu-ilmu
tentang Bergama. Tak lepas dari itu juga, ajaran agama pun dipelajari di sekolah.
Menghormati, menghargai, saling tolong
menolong semuanya ada di kampung ini. Sangatlah nyaman bisa berada dan tinggal
disini.
Anugrah satu lagi nih yang Tuhan
berikan kepada ku. Ya tentu saja teman. Kehadiran seorang teman atau bahkan
lebih dari seorang membuat hidup ini tidak bergantung pada satu garis lurus
saja. Di kampung ini aku memiliki banyak teman. Dan teman-teman ku ini juga
dari kalangan beragama yang berbeda. Chris dan Christy merupakan 2 saudara
kembar, mereka beragama Kristen. Made yang beragama Hindu. dan Sam yang
beragama Budha. Dan ada juga Nisa yang se iman dengan ku. Oiya, aku hampir lupa
mengenalkan namaku, aku ini rere.
Yap memang kami semua ini memiliki keyakinan
yang berbeda-beda. Tapi walaupun kita semua ini bebeda kita tetep saling
menghormati setiap keyakinan yang masing-masing kami anut. Sangatlah senang
berteman bersama mereka.
Pertemanan kami ini bisa dibilang
sangat unik. Kami semua mengetahui juga apa yang ada diajarkan di dalam
keyakinan yang masing-masing dari kami anut. Pertemanan ini banyak sekali
pembelajaran yang didapat.
Kami pun tau bagaimana cara beribadah
orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama
Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan agama lainnya
seperti agama Budha, bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen,
bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka,
kitab apa yang mereka anut. Hindu pun juga begitu, bagaimana cara beribadah
orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama
Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut.
Dan juga tentunya agama Islam, tau
bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang
keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut
dan masih banyak lagi.
Kami sangat senang bermain sambil
berbincang-bincang. Umumlah seperti orang – orang yang memiliki teman dan
hubungan pertemanan.
***
Tak terasa kami semua pun sudah besar.
Banyak para warga kampung ini yang memutuskan untuk merantau ke kota untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Namun aku tak tahu dan tak yakin
bagaimana hidup mereka di kota akan terjamin atau tidaknya. Apalagi sistem
pendidikan dikampung ini tergolong biasa-biasa saja.
Apalagi banyak orang yang mengatakan
bahwa kehidupan dikota itu lebih keras dari pada di desa. Namun bagiku setiap
hala jangan dilihat hanya dari satu sisi saja. Walaupun di kota kehidupannya
bisa dibilang keras, tapi jika itu dihadapi dengan kegigihan, kepercayaan diri,
usaha yang keras, memiliki sosialisasi yang baik dengan orang lain apalagi
dengan orang baru yang kita kenal dan dengan orang yang lingkungannya berbeda
dengan kita, tak luput juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan restu dari
kedua orang tua kita.
“ Walaupun kini aku sudah kuliah namun
aku belum tertarik untuk pergi ke kota. Entah mengapa aku pun tak tahu alasannya”, kataku.
Kini pun aku sudah jarang lagi bermain
dengan semua sahabat ku. Kini masing – masing dari kami mempunyai kesibukan
masing – masing. Apalagi dengan pindahnya Chris dan Christy ke kota karena
mengikuti kedua orang tuanya yang harus ditugaskan di kota.
Tapi aku tetap bersyukur karena temanku
Made, Sam dan Nisa masih ada dikampung ini bersama ku. Meskipun kita sudah
memiliki kesibukan masing – masing, kami tetap bisa berpapasan dan saling
betegur sapa. Kami pun kadang menyempatkan waktu untuk bertemu dan main bareng
layaknya sejak kecil dulu, yaa meski hanya sebentar.
Suatu saat pun aku berharap bisa
berkumpul kembali dengan semua teman – temanku. Memiliki hubungan persahabatan
lagi, meski sekarang masih walau jarang ketemu. Main bareng lagi, berbincang –
bincang mengenai kehidupan dengan masa – masa anak remaja jaman sekarang
***
Suatu hari dosen ku memberikan tugas
untuk melakukan penelitian kesehatan warga kota yang cukup lama dikota. Awalnya
aku sama sekali tidak tertarik untuk pergi ke kota apalagi selama 6 bulan aku
akan melakukan penelitian sekaligus mempelajarinya disana, namun apa boleh buat
namanya juga mahasiswa. Tapi aku mulai tertarik dengan kegiatan ini yang bisa
mambawa ku ke kota, aku berpikir disana mungkin aku akan bertemu teman kecilku
Chris dan Christy.
Sejak aku bilang aku akan ditugaskan ke
kota dengan dosenku, kedua orang tua ku pun lantas cukup kaget mendengarnya
apalagi dengan waktu yang cukup lama. Kedua orang tua ku pun memutuskan untuk
mengikuti dan kami sekeluarga akan pindah ke kota.
Ayah ku pun akhirnya mengambil surat
dinas pindah kerja yang ditujukan ke kota yang sebelumnya ayah sudah ditawari
oleh atasannya namun ayah masih ragu-ragu waktu itu karena melihat aku dan
adikku yang masih kecil yang masih nyaman untuk tinggal dikampung.
Rasanya canggung dengan adikku sendiri,
sedih rasanya melihat adikku yang harus pindah sekolah ke kota dan meninggalkan
teman-temannya dikampung dan harus menyesuaikan dirinya dengan anak kota jaman
sekarang. Mudah-mudahan saja adikku ini mendapatkan teman yang memiliki
pergaulan baik.
***
Seminggu setelah tinggal dikota, aku
pun dapat dengan cepat menyesuaikan diri disini. Memang sangat berbeda dengan
dikampung. Dikampung sangatlah tenang, tapi disini sebagian besar orang
nampaknya sangatlah tergesa-gesa. Kendaraan yang lalu lalang dengan cepatnya,
macetnya kota, lalu lintas yang seenaknya diterobos dengan angkutan umum maupun
kendaraan pribadi.
Dua minggu disini aku langsung
ditugaskan melakukan penelitian mengenai kesehatan ke sekolah-sekolah dasar
yang ada dikota dan lingkungan-lingkungan yang ada dikota.
Suatu hari dikampus aku bertemu dengan
seorang cowok yang sangatlah ramah. Kelihatannya sih ramah namun entahlah
karena aku pun juga tak percaya hanya dengan tampang saja. Namun suatu hari dia
bertugas melakukan penelitian yang sama
denganku.
Ternyata namanya Nathan, dia bekerja
sama dengan ku, lama-lama aku dan dia pun semakin dekat atau bisa dibilang
teman. Memang dia sangatlah ramah, baik dengan siapapun, cara dia menyapa
orang, cara dia membantu orang yang membutukan pertolongan dia, pintar
bersosialisasin, pandai mengkondisikan suatu hal. Aku pun lama kelamaan
meyakinkan bahwa dia adalah orang yang baik.
Mungkin kali ini aku merasakan apa itu
yang namanya cinta. Yah bisa dibilang cinta pada pandangan pertama.
Aku sangat senang mengetahui bahwa
ternyata Chris dan Christy satu kampus dengan ku, bersyukurnya aku karena Tuhan
telah mengabulkan harapan ku. Tak segan dengan keduanya, aku pun menceritakan
masalah Nathan kepada mereka. Alangkah terkejutnya aku mengetahui bahwa Nathan
satu gereja dengan mereka. Yang berarti aku dan dia tidak seiman.
Sangatlah sakit mengetahuinya.
Bagaimana jika kedua orangtua ku tahu jika anaknya menyukai pria yang tidak
seiman. Apalagi keluargaku yang sangat islami, mereka pun sering menasehatiku
agar jangan sampai menyukai pria yang berbeda keyakinan. Mungkin bagiku bisa
saja menyuruhnya sama keyakinan dengan ku mesk harus membuka lembaran baru,
tapi bagaimana dengan keluarganya. Aku tidak ingin menyakiti siapapun.
Mungkin selama ini benar aku belum
boleh pacaran dengan kedua orang tua ku. Apalagi ayahku yang bersikeras
melarangku dan sangat tidak percaya dengan omongan laki-laki. Dan memang benar
kata ayah jika ia tidak mau melihat putrinya sakit dengan kesedihan bahkan
menangisi pria yang baru ia kenal dan belum tahu secara mendalam.
Cerpen Oleh Pertiwi Kusumastuti (2010)
3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi
PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah seni tertulis yang
menggunakan bahasa untuk tambahan atau arti semantiknya.
KREATIFITAS PENYAIR DALAM MEMBANGUN PUISINYA
Figura bahasa
(figurative language) adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan.
Sehingga puisi menjadi menarik dan hidup ; kata-kata ambiquitas adalah kata
yang bermakna ganda; kata-kata berjiwa adalah kata yang sudah diberi suasana
tertentu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup;
kata-kata yang konotatif adalah kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi tertentu; pengulangan berfungsi untuk mengintensifkan hal
yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati; hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia; puisi dan kesadaran individual.
CONTOH PUISI
SUMBER REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar