Minggu, 01 November 2015

PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI


PRODUSEN DAN FUNGSI PRODUKSI
Produsen        : Orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan.
Produksi         : Usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.

Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan  faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.
1. Faktor Produksi Asli
Yang termasuk faktor produksi asli adalah Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang serta tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor Produksi Turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian/jasa.
 
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.

PRODUKSI OPTIMAL
Produksi Optimal        : Segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang dan jasa atau meningkatkan kegunaan suatu barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi.

Sumber daya ekonomi meliputi :
1. Factor Produksi Alam
2. Factor Produksi Tenaga Kerja Manusia
3. Factor Produksi Modal
4. Factor Produksi Kewirausahaan
Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi hasil tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan hasil tanpa mengurangi produksi hasil yang lain.

LEAST COST COMBINATION
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.

Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. 

Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
1. Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
2. Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3. Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.

Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5. Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.

MACAM – MACAM ONGKOS
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

Ongkos produksi dibedakan menjadi:
·         Ongkos Produksi Jangka Pendek
Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable. jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variable.
·         Ongkos Produksi Jangka Panjang
Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, misalnya alat untuk membuat bahan-bahan produksi tersebut agar hasil produksi yang dibuat cepat terselesaikan. Dengan menerapkan system ini tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable.

Macam-macam ongkos adalah sebagai berikut:
·         Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb.
·         Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
·         Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC.
·         Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output
·         Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC / Q
·         Ø  Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC / Q
·         Ø  Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q

KURVA ONGKOS
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan.

PENERIMAAN ( REVENUE)
Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Macam-macam penerimaan :
·         Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan outputnya. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

·         Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

·         Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

KEUNTUNGAN MAXIMUM
Keuntungan maximum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimal dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
·         Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
·         Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
·         Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.

·         Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.

·         Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. 

Sumber : AB, Doddy Muhammad & Tim Penulis Pustaka Gema Media. Menguasau IPS Sistem Kebut Semalam.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN


PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A.    PERMINTAAN
Permintaan                : Jumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
Hukum Permintaan : Semakin tinggi harga barang, maka permintaan suatu barang akan semakin turun
B.     JENIS-JENIS PERMINTAAN
-          Permintaan Efektif   : Permintaan terhadap barang dan jasa disertai dengan kemampuan untuk membeli.
-          Permintaan Absolut  : Permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak di sertai dengan daya beli.
-          Permintaan Individu : Permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
-          Permintaan Agrerat/Kolektif : Permintaan pasar yang merupakan kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan pada konsumen dipasar.
-          Permintaan Turunan            : Permintaan barang yang bergantung kepada permintaan barang lain. Nama lainnya adalah derived demand.
C.    PERGERAKAN SEPANJANG KURVA PERMINTAAN (MOVING ALONG THE CURVE)
Pergerakan sepanjang kurva adalah pergerakan titik-titik pertemuan antara harga dan permintaan.
Penyebab                   : Harga barang itu sendiri.
Fungsi Permintaan    : Q = a – b.P
Contoh                       : Q = 3 – 5P.P = 4 – 0,5Q.P + 2Q – 3 = 0
D.    PERGESERAN KURVA PERMINTAAN (SHIFTING)
Geser Kanan   : Permintaan Bertambah
Geser Kiri        : Permintaan Berkurang
E.     PENGECUALIAN HUKUM PERMINTAAN
-          Barang Spekulasi
Misalkan emas, saham, dan tanah. Semakin tinggi harganya maka permintaannya semakin meningkat.
-          Barang Prestise
Barang-barang yang dapat menambah prestise seseorang karena harganya mahal. Misalkan mobil mewah, barang antik, lukisan terkenal. Dalam kasus ini hokum permintaan tidak berlaku.
-          Barang Inferior
Adalah barang yang ditinggal konsumennya ketika konsumen tersebut mengalami kenaikkan penghasilan. Contoh : Mobil Bekas adalah barang inferior bagi orang kaya, namun barang mewah bagi orang miskin.
-          Barang Giffen
Barang yang permintaannya berkurang ketika harganya turun dan meningkat permintaannya ketika harganya naik.
F.     PENAWARAN
Penawaran                 : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
Hukum Penawaran   : Semakin tinggi harga barang, maka penwaran suatu barang akan meningkat.
G.    PERGERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN (MOVING ALONG THE CURVE)
Pergerakan sepanjang kurva adalah pergerakan titik-titik pertemuan antara harga dan penawaran.
Penyebab                   : Harga barang itu sendiri.
Fungsi Permintaan    : Q = a + b.P
Contoh                       : Q = 3 + 5P.P = 4 – 0,5Q.P - 2Q – 3 = 0
H.    PERGESERAN KURVA PENAWARAN (SHIFTING)
Geser Kanan   : Penawaran Bertambah
Geser Kiri        : Penawaran Berkurang
I.       KESEIMBANGAN PASAR DAN SURPLUS KONSUMEN DAN PRODUSEN
Keseimbangan Pasar            : Perpotongan antara permintaan dan penawaran (Qd = Qs)
Keterangan :
Pe        = Harga keseimbangan, harga yang disepakati penjual dan pembeli
Qe       = Kuantitas keseimbangan
E          = Titik keseimbangan pasar
Keseimbangan pasar menghasilkan :
-          Surplus Produsen        : Keuntungan penjualan
-          Surplus Konsumen      : Kembalian uang pembelian. Contoh : diskon.
J.      JENIS KONSUMEN DAN PRODUSEN MARGINAL
PRODUSEN
1.      Sub Marginal         : Jual diatas harga pasar (jual mahal).
2.      Marginal                : Jual sesuai harga pasar.
3.      Super Marginal      : Jual dibawah harga pasar (tukang obral).
KONSUMEN
1.         Sub Marginal        : Beli diatas harga pasar (pembeli royal).
2.         Marginal               : Jual sesuai harga pasar.
3.         Super Marginal     : Jual dibawah harga pasar (tukang tawar).
K.    KONSEP ELATISITAS
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.

4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :

1. Elastisitas Harga Permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :

Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)

2. Elastisitas Harga Penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
3. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))

3. Elastisitas Silang (Ec) 
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))

4. Elastisitas Pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))

Sumber : AB, Doddy Muhammad & Tim Penulis Pustaka Gema Media. Menguasau IPS Sistem Kebut Semalam.