Kamis, 12 Maret 2015

BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR


BAB 3. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

3.1. Pendekatan Kesusastraan

PENGERTIAN SASTRA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tulisan” atau ”karangan”
. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa lokal. Misalnya, kamu yang bersekolah di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan mempelajari sastra Jawa, teman-temanmu yang bersekolah di Jawa barat akan mempelajari sastra Sunda, dan seterusnya.

Dari ketiga sumber di atas, arti kata sastra selalu mengarah pada inti yang sama berikut ini.
a) Sastra berupa bahasa, untaian kata-kata, gaya bahasa, ungkapan.
b) Sastra tercurah dalam bentuk kitab, karya tulis, tulisan, karangan, lisan.
c) Sastra bernilai seni, indah, artistik, asli sastra berisi ajaran, pendidikan instruksi, dan pedoman.

Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, danessai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.

PENGERTIAN SENI
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.

Hubungan  Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.

Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya.

3.2. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan prosa

PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah karya sastra yang memiliki cerita bebas yang tidak memiliki irama dan rima yang berisi fakta atau ide dan juga digunakan sebagai surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, dan media lainnya.

JENIS-JENIS PROSA
1.      Dongeng adalah cerita yang mengkisahkan kehidupan pada zaman dahulu atau mengkisahkan sebuah cerita fiksi dan non fiksi, contohnya : tangkuban perahu, si kancil dan buaya
2.      Cerpen adalah cerita pendek yang berbentuk prosa
3.      Novel adalah cerita yang mengisahkan sisi kehidupan seseorang
4.      Biografi adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain
5.      Essay adalah karangan sebuah penulisan yang pola penyajiannya baik formal maupun non formal
6.      Kritik adalah tanggapan baik buruknya suatu karya di dalam puisi, cerpen, drama, dan lainnya. Kritik berupa analisis dan kesimpulan
7.      Artikel adalah karya tulis yang terdapat dikoran, majalah, dan internet

5 KOMPONEN DALAM PROSA LAMA
1.      Pantun adalah puisi yang memiliki 4 (empat) baris bersajak dan berpola a-b-a-b
2.      Gurindam adalah puisi yang memiliki dua larik (baris)
3.      Mantera adalah genra puisi yang diwarisi zaman primitive
4.      Talibun adalah puisi lama yang memiliki sampiran dan isi tetapi lebih 4 (empat) baris (dari 6 (enam) baris hingga 20 (dua puluh) baris)
5.      Sage adalah cerita lama berhubungan dengan sejarah contohnya kepahlawanan, dan keberanian.

5 KOMPONEN DALAM PROSA BARU
1.      Novel adalah bentuk cerita penulis novel disebut novelis
2.      Biografi adalah kisah tentang kehidupan seseorang
3.      Cerpen adalah cerita yang berbentuk naratif
4.      Drama adalah karya sastra yang diperankan oleh actor;
5.      Soneta adalah bentuk sastra baru yang berasal  dari italia

3.3. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

PENGERTIAN PROSA FIKSI
Prosa fiksi adalah bentuk karya sastra dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah kata dan unsur musikalitas dan juga prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Bahasa yang tidak terikat digunakan untuk menyampaikan pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin disampaikan.

NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
1. Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, misal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda darioada aoa yang disajikan dalam kehidupan sediri.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak munkindalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya.

CONTOH 2 KARYA SASTRA
Karya Sastra Lama

Gambar Dongeng Sangkuriang : www.anakcemerlang.com

Karya Sastra Baru

Gambar Biografi Habibie&Ainun : kolom-biografi.blogspot.com

CONTOH PROSA

BEDA ITU INDAH
Di sinilah aku tinggal. Ya, di sebuah kampung yang sangat damai dan sejahtera dengan pemandangan yang indah yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua ini anugrah bagiku dan mungkin juga bagi semua masyrakat yang tinggal disini bersama ku satu kampung ini, yang tak lain dan tak bukan adalah para tetangga ku sendiri. Satu lagi anugrah yang telah ku dapatkan adalah keluargaku. Tuhan memang baik. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan kesempatan kepadaku untuk memiliki sebuah keluarga inti. Aku senang bisa memiliki seorang imam dikeluarga yaitu papa, mama yang sangat penyayang dan juga seorang adik kecil manis yang beda 2 tahun lebih muda dari ku.
Memang aku dan keluarga ku ini bukan orang asli kampung ini. Kami ini pindahan. Aku pun bukan lahir di kampung ini. Namun kami sekeluarga sudah cukup lama tinggal di sini dan para warga masyarakat kampung ini pun menerima sangat baik kehadiran ku dan keluarga ku.
Mungkin aku bisa menganggap diriku bersyukur bisa tinggal di kampung ini. Banyak keanekaragaman mengenai hal apa saja yang ada di kampong ini. Bisa dibilang “ ada-ada saja “. Kampung ku ini sangat menghargai dan menghormati setiap orang. Perbedaan yang dimiliki setiap warga malah membuat kampung ini hidup sejahtera atas arti pentingnya menghargai dan menghormati setiap orang.
Bisa disebut juga kampung ini adalah kampung agama. Semua keyakinan setiap masyarakatnya ada disini semua. Dan orang-orangnya pun sangatlah taat dalam beragama dan beribadah. Aku dan keluargaku sendiri beragama Islam. Keluargaku sangatlah islami. Kedua orang tua ku pun tak luput untuk mengajari aku dan adikku secara mendalam mengenai islam untuk diterapkan kedalam kehidupan ku sehari-hari. Sangatlah menyenangkan dan juga nyaman belajar agama. Dari pembelajaran inilah kami mendapatkan ilmu-ilmu tentang Bergama. Tak lepas dari itu juga, ajaran agama pun dipelajari di sekolah.  Menghormati, menghargai, saling tolong menolong semuanya ada di kampung ini. Sangatlah nyaman bisa berada dan tinggal disini.
Anugrah satu lagi nih yang Tuhan berikan kepada ku. Ya tentu saja teman. Kehadiran seorang teman atau bahkan lebih dari seorang membuat hidup ini tidak bergantung pada satu garis lurus saja. Di kampung ini aku memiliki banyak teman. Dan teman-teman ku ini juga dari kalangan beragama yang berbeda. Chris dan Christy merupakan 2 saudara kembar, mereka beragama Kristen. Made yang beragama Hindu. dan Sam yang beragama Budha. Dan ada juga Nisa yang se iman dengan ku. Oiya, aku hampir lupa mengenalkan namaku, aku ini rere.
 Yap memang kami semua ini memiliki keyakinan yang berbeda-beda. Tapi walaupun kita semua ini bebeda kita tetep saling menghormati setiap keyakinan yang masing-masing kami anut. Sangatlah senang berteman bersama mereka.
Pertemanan kami ini bisa dibilang sangat unik. Kami semua mengetahui juga apa yang ada diajarkan di dalam keyakinan yang masing-masing dari kami anut. Pertemanan ini banyak sekali pembelajaran yang didapat.
Kami pun tau bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan agama lainnya seperti agama Budha, bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut. Hindu pun juga begitu, bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut.
Dan juga tentunya agama Islam, tau bagaimana cara beribadah orang yang beragama Kristen, bagaimana sejarah tentang keberadaan awal agama Kristen, siapa Tuhan mereka, kitab apa yang mereka anut dan masih banyak lagi.
Kami sangat senang bermain sambil berbincang-bincang. Umumlah seperti orang – orang yang memiliki teman dan hubungan pertemanan.
***
Tak terasa kami semua pun sudah besar. Banyak para warga kampung ini yang memutuskan untuk merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Namun aku tak tahu dan tak yakin bagaimana hidup mereka di kota akan terjamin atau tidaknya. Apalagi sistem pendidikan dikampung ini tergolong biasa-biasa saja.
Apalagi banyak orang yang mengatakan bahwa kehidupan dikota itu lebih keras dari pada di desa. Namun bagiku setiap hala jangan dilihat hanya dari satu sisi saja. Walaupun di kota kehidupannya bisa dibilang keras, tapi jika itu dihadapi dengan kegigihan, kepercayaan diri, usaha yang keras, memiliki sosialisasi yang baik dengan orang lain apalagi dengan orang baru yang kita kenal dan dengan orang yang lingkungannya berbeda dengan kita, tak luput juga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan restu dari kedua orang tua kita.
“ Walaupun kini aku sudah kuliah namun aku belum tertarik untuk pergi ke kota. Entah mengapa aku pun  tak tahu alasannya”, kataku.
Kini pun aku sudah jarang lagi bermain dengan semua sahabat ku. Kini masing – masing dari kami mempunyai kesibukan masing – masing. Apalagi dengan pindahnya Chris dan Christy ke kota karena mengikuti kedua orang tuanya yang harus ditugaskan di kota.
Tapi aku tetap bersyukur karena temanku Made, Sam dan Nisa masih ada dikampung ini bersama ku. Meskipun kita sudah memiliki kesibukan masing – masing, kami tetap bisa berpapasan dan saling betegur sapa. Kami pun kadang menyempatkan waktu untuk bertemu dan main bareng layaknya sejak kecil dulu, yaa meski hanya sebentar.

Suatu saat pun aku berharap bisa berkumpul kembali dengan semua teman – temanku. Memiliki hubungan persahabatan lagi, meski sekarang masih walau jarang ketemu. Main bareng lagi, berbincang – bincang mengenai kehidupan dengan masa – masa anak remaja jaman sekarang
***
Suatu hari dosen ku memberikan tugas untuk melakukan penelitian kesehatan warga kota yang cukup lama dikota. Awalnya aku sama sekali tidak tertarik untuk pergi ke kota apalagi selama 6 bulan aku akan melakukan penelitian sekaligus mempelajarinya disana, namun apa boleh buat namanya juga mahasiswa. Tapi aku mulai tertarik dengan kegiatan ini yang bisa mambawa ku ke kota, aku berpikir disana mungkin aku akan bertemu teman kecilku Chris dan Christy.
Sejak aku bilang aku akan ditugaskan ke kota dengan dosenku, kedua orang tua ku pun lantas cukup kaget mendengarnya apalagi dengan waktu yang cukup lama. Kedua orang tua ku pun memutuskan untuk mengikuti dan kami sekeluarga akan pindah ke kota.
Ayah ku pun akhirnya mengambil surat dinas pindah kerja yang ditujukan ke kota yang sebelumnya ayah sudah ditawari oleh atasannya namun ayah masih ragu-ragu waktu itu karena melihat aku dan adikku yang masih kecil yang masih nyaman untuk tinggal dikampung.
Rasanya canggung dengan adikku sendiri, sedih rasanya melihat adikku yang harus pindah sekolah ke kota dan meninggalkan teman-temannya dikampung dan harus menyesuaikan dirinya dengan anak kota jaman sekarang. Mudah-mudahan saja adikku ini mendapatkan teman yang memiliki pergaulan baik.
***
Seminggu setelah tinggal dikota, aku pun dapat dengan cepat menyesuaikan diri disini. Memang sangat berbeda dengan dikampung. Dikampung sangatlah tenang, tapi disini sebagian besar orang nampaknya sangatlah tergesa-gesa. Kendaraan yang lalu lalang dengan cepatnya, macetnya kota, lalu lintas yang seenaknya diterobos dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Dua minggu disini aku langsung ditugaskan melakukan penelitian mengenai kesehatan ke sekolah-sekolah dasar yang ada dikota dan lingkungan-lingkungan yang ada dikota.
Suatu hari dikampus aku bertemu dengan seorang cowok yang sangatlah ramah. Kelihatannya sih ramah namun entahlah karena aku pun juga tak percaya hanya dengan tampang saja. Namun suatu hari dia bertugas melakukan penelitian yang sama  denganku.
Ternyata namanya Nathan, dia bekerja sama dengan ku, lama-lama aku dan dia pun semakin dekat atau bisa dibilang teman. Memang dia sangatlah ramah, baik dengan siapapun, cara dia menyapa orang, cara dia membantu orang yang membutukan pertolongan dia, pintar bersosialisasin, pandai mengkondisikan suatu hal. Aku pun lama kelamaan meyakinkan bahwa dia adalah orang yang baik.
Mungkin kali ini aku merasakan apa itu yang namanya cinta. Yah bisa dibilang cinta pada pandangan pertama.
Aku sangat senang mengetahui bahwa ternyata Chris dan Christy satu kampus dengan ku, bersyukurnya aku karena Tuhan telah mengabulkan harapan ku. Tak segan dengan keduanya, aku pun menceritakan masalah Nathan kepada mereka. Alangkah terkejutnya aku mengetahui bahwa Nathan satu gereja dengan mereka. Yang berarti aku dan dia tidak seiman.
Sangatlah sakit mengetahuinya. Bagaimana jika kedua orangtua ku tahu jika anaknya menyukai pria yang tidak seiman. Apalagi keluargaku yang sangat islami, mereka pun sering menasehatiku agar jangan sampai menyukai pria yang berbeda keyakinan. Mungkin bagiku bisa saja menyuruhnya sama keyakinan dengan ku mesk harus membuka lembaran baru, tapi bagaimana dengan keluarganya. Aku tidak ingin menyakiti siapapun.
Mungkin selama ini benar aku belum boleh pacaran dengan kedua orang tua ku. Apalagi ayahku yang bersikeras melarangku dan sangat tidak percaya dengan omongan laki-laki. Dan memang benar kata ayah jika ia tidak mau melihat putrinya sakit dengan kesedihan bahkan menangisi pria yang baru ia kenal dan belum tahu secara mendalam.
Cerpen Oleh Pertiwi Kusumastuti (2010)

3.4. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan puisi

PENGERTIAN PUISI
Puisi adalah seni tertulis yang menggunakan bahasa untuk tambahan atau arti semantiknya.

KREATIFITAS PENYAIR DALAM MEMBANGUN PUISINYA
Figura bahasa (figurative language) adalah gaya personifikasi, metafora, perbandingan. Sehingga puisi menjadi menarik dan hidup ; kata-kata ambiquitas adalah kata yang bermakna ganda; kata-kata berjiwa adalah kata yang sudah diberi suasana tertentu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup; kata-kata yang konotatif adalah kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu; pengulangan berfungsi untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati; hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia; puisi dan kesadaran individual.

CONTOH PUISI

 

SUMBER REFERENSI


BAB 2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


BAB 2. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2.1. Manusia
Definisi Manusia
Manusia dapat didefinisikan dari beberapa segi ilmu dan tentunya mempunyai peranan yang unik dalam dunia, antara lain dalam ilmu eksakta contohnya :
1.      Ilmu Kimia : Manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia.
2.      Ilmu Fisika: Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi.
3.      Ilmu Biologi : Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golngan mamalia.
Selain itu dalam ilmu social juga manusia mempunyai pendefinisian yang tak kalah,yaitu:
4.      Ilmu Ekonomi: Dalam ilmu-ilmu social,manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan,sering disebut homo economicus.
5.       Ilmu Sosiologi : Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat berdiri sendiri.
6.       Ilmu Politik : Mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan.
7.       Ilmu Filsafat : Mahluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus.
Unsur - Unsur Pembangun Manusia
Terdapat 2 unsur pembangun manusia yang dapat dijadikan acuan, jika dilihat dari sudut pandangnya unsur-unsur pembangun manusia yaitu :
1.      Jasad, yaitu bentuk kasar dari manusia yang dapat dilihat dan menempati suatu ruang dan waktu
2.      Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3.      Roh, yaitu bimbingan dan pimpinan tuhan yang bekerja secara spiritual sesuai dengan keyakinannya masing-masing
4.      Nafas, yaitu sesuatu hal yang selalu akan dilakukan manusia secra tanpa disadari
Dari keempat unsur tersebut terdapat 3 macam atau 3 unsur yang ada di dalam diri manusia yaitu :
1.      ID, yaitu merupakan struktur dari data diri manusia menyangkut gender,data keluarga dan lain-lain
2.      Ego, yaitu merupakan bagian atau struktur bagian dari ID berperan menghubungkan energi yang diberikan oleh iD biasanya berkembang di umur 1 atau 2 tahun.
3.      Superego, yaitu pembentuk kepribadian di posisi paling akhir, biasanya muncur di antara usia 5 tahun, superego terbentuk karena lingkungan eksternal
2.2. Hakekat Manusia
Hakekat manusia adalah mahluk tuhan paling sempurna.  Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.       Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual.
b.      Individu yang mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
c.       Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
1. Punya masa menopause 
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
2. Melewati masa kecil lebih lama 

Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
3. Wajah memerah saat tersipu 

Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
4. Bisa menciptakan api 

Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
5. Mengenal pakaian 

Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
6. Berbicara 
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
7. Jemari tangan yang fleksibel 

Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.

2.3.    Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian Bangsa Timur
·   Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat  
Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
·   Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain 
Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
·   Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain 
Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
Bagan Psiko-Sosiogram Manusia


2.4.    Pengertian kebudayaan
Pengertian Kebudayan
Kebudayan adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Tokoh-tokoh kebudayaan, antara lain:
  1. Nostrand (1989: 51)
    Mendefinisikan budaya sebagai sikap dan kepercayaan, cara berpikir, berperilaku, dan mengingat bersama oleh anggota komunitas tersebut.
  2. Larson dan Smalley (1972: 39)
    Kebudayaan sebagai “blue print” yang memandu perilaku orang dalam suatu komunitas dan diinkubasi dalam kehidupan keluarga. Ini mengatur perilaku kita dalam kelompok, membuat kita peka terhadap
    masalah status, dan membantu kita mengetahui apa tanggung jawab kita adalah untuk grup. budaya yang berbeda struktur yang mendasari yang membuat bulat bulat masyarakat dan komunitas persegi persegi.
  3. Sir Edwards B Tylor (1871: 1)
    Kebudayaan adalah keseluruhan Kompleks Dari ide dan segala Sesuatu Yang dihasilkan Manusia KESAWAN pengalaman historisnya. Termasuk disini adalah pengetahuan, kepercayaan, Seni, moral, Hukum, kebiasaan, kemampuan Lainnya Serta therapy terapi dan Yang diperoleh Manusia sebagai anggota Masyarakat.
  4. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2.5.    Unsur-unsur kebudayaan
7 Unsur Kebudayaan Universal
Ketika melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri, kita akan selalu menemukan tujuh aspek budaya dalam masyrakat yang kita kunjungi tersebut, yaitu :
1). Sistem bahasa
2). Sistem peralatan hidup dan teknologi
3). Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup
4). Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
5). Ilmu pengetahuan
6). Kesenian
7). Sistem kepercayaan, atau agama
Ketujuh hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10)., disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal (Culture Universals).
Artinya, ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap keadaan atau masyarakat di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan memelihara kesistensi diri dan kelompoknya.
Perbedaan Kebudayaan Dalam 2 Bentuk Wujud  
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
2.6.    Wujud kebudayaan
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :
  • Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
  • Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
  • Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
2.7.    Orientasi Nilai Budaya
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya;
  1. Hakekat hidup manusia.
  2. Hakekat karya manusia.
  3. Hakekat waktu manusia.
  4. Hakekat alam manusia.
  5. Hakekat hubungan manusia

2.8.    Perubahan Kebudayaan
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
  1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
  2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
  3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
  4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Penyebab Perubahan Kebudayaan
Budaya Merupakan sesuatu yang tidak statis, tetapi dinamis. Maksudnya Budaya dapat berubah seiring perkembangan zaman yang ada. Namu, tidak semua unsur-unsur yang ada di dalam budaya tersebut berubah.
Budaya tersebut dapat berubah secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Tergantung seberapa lama dan seberapa kuat budaya tersebut. Hal-hal yang menyebabkan suatu budaya berubah atau goyah dari budaya aslinya adalah, pertama, sebab budaya berubah bisa dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
Sebab kedua terjadinya perubahan di dalam budaya adalah oleh perubahan lingkungan alam dan lingkungan fisik tempat budaya itu berada. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada di dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan yang terjadi pada masa silam juga bisa mempengaruhi terjadinya perubahan budaya. Oleh sebab itu proses akulturasi bisa berdampak positif dan juga negaatif di dalam suatu kebudayaan, khususnya dalam perubahan budaya itu sendiri.
2.9.    Kaitan Manusia dan kebudayaan

Hubungan manusia dan kebudayaan
 Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan 
  1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
  3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
  4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
  5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.

SUMBER REFERENSI